5 Organisasi Militer
Bentukan Jepang: Pembentukan, dan Nama Organisasi Lengkap - Pada bulan
Januari 1942 Jepang menduduki Malaysia, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Malaysia
pada waktu itu dikuasai Sekutu berhasil direbut Jepang. Pada tanggal 24 Januari
1942 Jepang menduduki Tarakan, Balikpapan, dan Kendari. Balikpapan merupakan
sumber-sumber minyak maka diserang dengan hati-hati agar tetap utuh, tetapi
dibumihanguskan oleh tentara Belanda. Tanggal 3 Februari 1942 Samarinda
diduduki pasukan Jepang. Pada waktu itu Samarinda masih dikuasai tentara Hindia
Belanda (KNIL). Dengan direbutnya lapangan terbang oleh Jepang, maka tanggal 10
Februari 1942 Banjarmasin dengan mudah dapat diduduki. Pada tanggal 4 Februari
1942 Ambon berhasil diduduki Jepang, kemudian dilanjutkan pada tanggal 14
Februari 1942 menguasai Palembang dan sekitarnya. Dengan jatuhnya Palembang
maka dengan mudah Jepang masuk ke Jawa. Dalam penyerbuan-penyerbuan itu Jepang
lebih kuat dibanding Sekutu karena Jepang memiliki bantuan kekuatan udara
taktis. Sedangkan kekuatan udara Sekutu sudah dihancurkan dalam
pertempuran-pertempuran awal di Indonesia maupun Malaya (Malaysia).
Di seluruh Indonesia bekas Hindia-Belanda, wilayah dibagi
menjadi tiga wilayah pemerintahan militer Jepang. Adapun wilayahnya yaitu :
- Tomi Shudan atau pemerintahan militer Angkatan Darat (tentara ke-25) : meliputi daerah Sumatera dan berpusat di Bukittinggi.
- Asamu Shudan atau pemerintahan militer Angkatan Darat (tentara ke-16) : meliputi Jawa dan Madura, pusatnya di Jakarta. Kekuatan militer ini kemudian ditambah dengan Angkatan Laut (Dai Ni Nankenkantai).
- Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan ke-2) : meliputi daerah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Berpusat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pembagian administrasi seperti itu terkait dengan
kepentingan Jepang terhadap tiap-tiap daerah di Indonesia, baik dari segi
militer ataupun politik ekonomi.
1. Heiho
Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi
yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer,
baik di Angkatan Darat maupun di Angkatan Laut. Heiho dibentuk berdasarkan
instruksi bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kerajaan jepang pada tanggal
2 September 1942 yang kemudian pada bulan April 1945 menjadi cikal bakal
organisasi ini.
Tujuan dan Kegiatan Heiho
Tujuan didirikannya Heiho yakni sebagai pembantu kesatuan
angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian dari tentara Jepang. Adapun
kegiatannya yaitu :
- Membangun pertahanan.
- Menjaga kamp pertahanan.
- Membantu tentara Jepang dalam peperangan.
Organisasi ini memang dikhususkan untuk bidang kemiliteran
sehingga jauh lebih terlatih dibanding organisasi-organisasi lainnya. Heiho
sendiri juga dibagi menjadi beberapa bagian, baik di angkatan darat, angkatan
laut maupun bagian kepolisian. Heiho juga memanfaatkan pasukannya sebagai
tenaga kasar yang dibutuhkan dalam peperangan, contohnya memelihara berbagai
senjata perang dan memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk.
Keanggotaan Heiho
Untuk menjadi anggota Heiho tidaklah mudah, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain yaitu :
- Berusia antara 18 sampai 25 tahun.
- Berbadan sehat baik jasmani maupun rohani.
- Berkelakuan dan berkepribadian baik.
- Berpendidikan minimal sekolah dasar.
Jumlah anggota Heiho mencapai sekitar 42.000 orang (sejak
berdiri hingga akhir masa pendudukan Jepang). Dari total tersebut, 25.000 orang
diantaranya adalah penduduk dari Jawa. Namun begitu, tidak ada seorang pun yang
berpangkat pejabat (perwira), karena pangkat pejabat hanya untuk orang-orang
Jepang saja.
2. Peta
PETA (Pembela Tanah Air) adalah organisasi militer yang
dibentuk Jepang dengan tujuan menambah kesatuan tentara guna memperkuat organisasi
sebelumnya, yaitu Heiho. Walaupun Jepang semakin terdesak karena perang melawan
Sekutu, Jepang tetap berusaha mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu.
Karena Heiho dipandang belum memadai, maka dibentuklah suatu organisasi militer
yang dinamai PETA (Pembela Tanah Air).
- Baca Juga: Pemerintahan Kolonial Belanda di Nusantara
Kapan PETA didirikan ?
PETA didirikan secara resmi pada tanggal 3 Oktober 1943 atas
usulan dari Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada (Panglima
Tentara Jepang ke-16). Pembentukan PETA ini didasarkan pada peraturan
pemerintah Jepang yang disebut dengan Osamu Seinendan nomor 44.
Keanggotaan PETA
Banyak pemuda-pemuda yang tergabung dalam Seinendan
mendaftarkan diri menjadi anggota PETA. Anggota PETA yang bergabung berasal dari
berbagai elemen masyarakat. Karena kedudukannya yang bebas (fleksibel) dalam
struktur organisasi Jepang, PETA diperbolehkan untuk melakukan perpangkatan
sehingga ada orang Indonesia yang menjadi seorang perwira. Hal ini menyebabkan
masyarakat tertarik pada organisasi ini dan kemudian bergabung menjadi anggota
PETA. Hingga akhir masa pendudukan Jepang di Indonesia, jumlah anggota PETA
berkisar 37.000 orang di Jawa dan 20.000 orang di Sumatera. Di Sumatera,
organisasi ini lebih dikenal dengan Giyugun (prajurit sukarela). Orang-orang
PETA ini menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas dari Indonesia,
terutama di bidang kemiliteran. Pada masa-masa selanjutnya, para pemimpin
tersebut mampu membawa perubahan terhadap kondisi tanah air Indonesia.
Adapun tokoh-tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh
besar diantaranya yaitu, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi
dan Jenderal Ahmad Yani.
Perbedaan Antara
Heiho dengan PETA
Heiho. Organisasi Heiho secara resmi ditempatkan pada
struktur organisasi tentara Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Heiho
bertugas untuk mengumpulkan pajak dari rakyat. Didirikannya Heiho bertujuan
untuk membantu tentara Jepang berperang melawan Sekutu. Tidak ada orang
Indonesia yang berpangkat perwira dalam Heiho, karena pangkat perwira hanya
untuk orang Jepang (tidak diperbolehkan jadi perwira).
- Baca Juga: Pemerintahan VOC di Nusantara
PETA. Organisasi PETA tidak secara resmi ditempatkan pada
struktur organisasi tentara Jepang, namun langsung di bawah pemerintahan
Jepang. Organisasi PETA bertugas sebagai mata-mata Jepang, baik itu dalam
membela atau mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan Sekutu. Organisasi
PETA bertujuan untuk membantu tentara Jepang berperang melawan Sekutu (sama
dengan Heiho). PETA lebih fleksibel dalam kedudukannya, dalam hal kepangkatan
ada orang Indonesia yang menjadi perwira (diperbolehkan jadi perwira).
3. Seinendan, Korps
Pemuda
Seinendan dibentuk Jepang dengan tujuan agar pemuda di
Indonesia mampu melindungi tanah airnya sendiri. Meski organisasi ini hanya
semimiliter, latihan yang diberikan juga cukup berat. Di masa lalu, anggota
Seinendan sangatlah banyak. Bahkan mencapai sekitar 500.000 jiwa yang tersebar
di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Meski fungsi awal dari Seinendan adalah untuk
menjaga tanah air. Jepang punya misi lain yang tentu saja dirahasiakan. Misi
itu adalah menggunakan pemuda yang berusia 17-24 tahun ini sebagai cadangan
untuk peperangan. Saat sekutu masuk dengan kekuatan yang sangat tinggi, para
Seinendan ini bisa berjaga di belakang agar kekuatan semakin besar.
4. Keibodan, Korps
Kewaspadaan
Berbeda dengan Seinendan, Keibodan lebih banyak berisi pria
dewasa dengan umur sekitar 25-35 tahun. Mereka dilatih militer untuk menjaga desa-desa
yang menjadi base pertahanan Jepang. Mereka dipersiapkan sebagai pasukan yang
akan selalu waspada dengan ancaman dari luar atau pun dalam Indonesia. Setiap
ada hal-hal aneh, Jepang meminta mereka untuk melapor. Fungsi lain dari
Seinendan adalah membantu tugas dari Polisi Jepang. Mereka akan berpatroli dan
melakukan aksi-aksi kombatan yang sangat hebat. Keibodan dibentuk Jepang di
Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Selain di Indonesia, Jepang juga membuat pasukan
semimiliter ini Tiongkok dengan nama Kakyou Keibotai.
5. Fujinkai, Pasukan
Wanita
Wanita juga berperan besar bagi pertahanan Jepang di
Indonesia saat perang dunia ke-II. Jepang membuat sebuah organisasi bernama
Fujinkai yang berisi wanita-wanita berusia minimal 15 tahun. Mereka akan
dilatih oleh Jepang untuk membangun kesejahteraan masyarakat serta memberikan
kursus-kursus bermanfaat meski dalam lingkup terbatas. Pada situasi yang sangat
darurat. Fujinkai akhirnya dilatih perang menggunakan senjata oleh Jepang.
Mereka akan ditugaskan dalam peperangan jika kaum pria tak kuat menghalau
serangan yang sangat kuat dari sekutu. Pasukan terkenal dari Fujinkan diberi
nama Pasukan Srikandi dan dibentuk sekitar tahun 1944.[ks]